Rabu, 30 Mei 2012

Lagu Ayah..

Jadi ceritanya hari Minggu aku mau ngebut tugas2 dan laporan2 proyek. Daripada dioprak2 sama Pak Bos, mending aku selesaikan Minggu mumpung nganggur.


Singkat cerita si pacar datang. Ditelpon mamanya buat nyulik pigi ke CANGAR! Refreshing~ lalala~


Di cangar ternyata ndawet, banyak anak kecil2 yg kumkum. Tapi akhirnya dapet tempat di pojokan. Yg penting hydra, oby, sm pandu bisa kumkum. Hydra kan uda beberapa hari ini gatel2, rasanya se alergi, tapi sperti biasa uwangel kalo diajak ke dokter >,< trus maem ketan item, cilok, dan bakso. Cilok dan baksone luar biasa nggarai kepingin. Aslinya rasanya ya biasa aja. Asin malah .___.


Nah, tapi..
Sebenernya the main course -nya bukan pas di cangarnya. Tapi sebelumnya.
Jadi sebelum ke cangar, si oby mintak maem. Akhirnya mampir di Pak Soleh. You know Pak Soleh kan? Yg kalo jam 11 ramenya ga umum itu loh. Tapi karena masih pagi, kita dapet lesehan tanpa antri ga umum.


Singkat cerita, kita kenyang. Banget. Trus pas cuci tangan, tante Wid mau ke toilet. Ya gue anterin donks! B-) ternyata om Pit juga ke toilet. Dan FYI, toilet di sana campur cowok-cewek. Jadi jgn ngintip, ntar disangka mesum.


Pas tante Wid masuk, om Pit bilang, "Yg meja2 di samping ini loh lil buat kalo rombongan bus. Kalo bawa org banyak di sini tempatnya..", sambil nunjuk deretan meja lurusnya toilet. Aku, "Oooh..iya ya om, enak rame2 kalo di dalem kan bisa kepisah soalnya 1 blok meja kursinya dikit." Hehehehe *ketawa*


Kemudian hening..


Lalu, entah dari mana datangnya ide, diputerlah lagu itu.
"Untuk...ayah tercinta...aku ingin benyanyi...walau air mata di pipi..."
"Ayah...dengarkanlah...aku ingin berjumpa...walau hanya dalam mimpi..."
Aku diem aja ndengernya. Pas noleh ke kiri, aku ngeliat om Pit ngeliat aku juga. Senyum. Allah! Seketika itu juga aku ngeliat bayangan Bapak. Senyumnya menenangkan. Teduh. Dan membuat rindu. Bapak.. :(


Mata langsung berkaca-kaca. Sebelum om Pit menyadari, aku noleh kanan. Pura2 ngeliat tante Wid uda selese atau belum. Sambil ngeringin mata. Aku ga mau ngerusak hari itu dgn tangisan..


Rasanya..
Kalo jalan ke tempat2 rekreasi keluarga sm keluarga PD 1 itu kayak punya keluarga yg utuh lagi. Keluarga yg guyub. Yg sayang sm aku. Yg ngga ada saling menekan dan menekan. Yg paling kerasa, kayak ada Bapak. Kayak punya Bapak lagi. Karna ada om Pit. Ayah. Walaupun bukan Ayahku. Bukan Bapakku.


Bapak bapak bapak..
Sayang Bapak. Kangen Bapak. Boleh?
Andai bertemu denganmu semudah mengucap namamu..


:)


*jam 2 pagi, waktu Indonesia bagian kamar lila, muka basah dan mata mbendul :)

Minggu, 20 Mei 2012

Transaksi BCA, Mendekatkan Impianmu




Masih teringat dengan jelas waktu pertama kali saya mempunyai keinginan yang besar dan "mahal". Dari kecil saya terbiasa tidak dimanja oleh orang tua. Uang saku hanya cukup untuk pulsa, bensin, dan jajan ala kadarnya. Untuk belanja barang-barang sekunder atau tersier menunggu mood yang bagus dari ortu. Kalau ortu ngga ngajak, ya ngga pergi belanja.. :D

Saat itu pertengahan tahun 2010, di mana saya mulai mengenal dunia jual-beli online. Saya melihat hampir semua jenis produk mulai dari properti, elektronik, hingga produk-produk kecantikan dijual melalui internet. Kemudian saya menyimpulkan bahwa bisnis online adalah sebuah "ladang basah". Begitu mudahnya mendapatkan untung tanpa harus seharian duduk terkantuk-kantuk menunggu toko atau menukarkan uang di pom bensin untuk uang kembalian. Hanya dengan memanfaatkan internet untuk promosi dan transfer antar bank sebagai media pembayaran, pembeli akan datang dan kalau rezeki keuntungan yang banyak akan masuk kantong. Sejak itu, saya berkeinginan untuk membangun sebuah bisnis online karena ada 2 buah barang yang saya inginkan : sepeda motor baru dan smartphone!

Saya memulai bisnis online dengan senjata laptop, hp, dan modal kira-kira 210.000. Saya masih ingat angka itu karena saya anggap angka keramat :D Dagangan saya waktu itu sebuah produk pengusir nyamuk. Saya mencari distributor yang menawarkan harga termurah se-internet, dan setelah speak-speak sedikit, saya mulai bertransaksi. Distributor itu memakai rekening BCA untuk pembayaran, dan saya punyanya rekening lain. Akhirnya pinjam rekening ortu untuk transfer. Beberapa hari kemudian barang datang dan setelah promosi sana-sini akhirnya dagangan saya laris manis walaupun yang beli masih dari keluarga dan teman-teman :')

Lalu saya memutuskan untuk menjual produk-produk kecantikan seperti lulur, sabun, masker, dll. Tampaknya kategori ini lebih luas pasarnya karena hampir setiap jam ada SMS yang masuk untuk menanyakan produk-produk saya. Asiik, kata saya dalam hati! Namun, beberapa pembeli ada yang menjadi tidak bersemangat, bahkan batal beli, karena saya tidak punya rekening BCA. Saya memang sengaja tidak memberikan nomer rekening ortu karena tidak ingin ribet harus pinjam-pinjam ATM kalau ingin menarik uang. Ya ampun, ribetnya kalau ngga punya rekening BCA, pikir saya :(

Akhirnya saya memutuskan untuk membuka rekening BCA dengan uang hasil bongkar celengan! Keputusan yang dirasa berat awalnya, karena uang dalam celengan itu maunya untuk beli smartphone tadi :( Tapi setelah itu saya tahu kenapa banyak para pelaku bisnis menggunakan BCA sebagai rekening utama.


BCA menawarkan banyak layanan perbankan untuk kemudahan transaksi para nasabahnya. Untuk penjual online seperti saya yang harus mampu bereaksi cepat terhadap dana yang keluar-masuk, BCA merupakan solusi perbankan yang paling baik. Saya bisa melakukan transaksi dari rumah, mobil, kampus, bahkan saat kuliah..hehe. Hal ini berkaitan erat dengan prinsip dari bisnis online yang mengutamakan kepercayaan dan sales service


Kesayangan : BCA Card, buku tabungan yang udah 2x ganti,
dan Si Biru yang bisa segalanya :)


Sebagai contoh :
Pembeli mengkonfirmasi sudah transfer ke rekening saya sebesar sekian ratus ribu dan minta agar barang segera dikirim. Nah, otomatis saya harus mengecek mutasi rekening saya. Dengan fasilitas e-banking BCA, saya bisa langsung mengetahui ada dana yang masuk dengan sekali klik, dan segera mengirim pesanan pembeli tadi. Saya dapat untung dengan cepat, pembeli pun senang karena saya fast-respon. Bayangkan jika saya harus memakai layanan ATM konvensional untuk mengecek dana yang masuk, betapa membuang waktu yang sangat berharga :)

Sampai saat ini saya telah berhasil menjual banyak produk dan memiliki banyak pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Percaya atau tidak, 90% dari pelanggan setia saya memakai rekening BCA! Dan ini yang membuat saya TIDAK MENYESAL harus ngga nonton di bioskop atau jalan sama teman-teman selama 1 bulan untuk membuka rekening BCA :')

Dan dengan kemudahan yang diberikan oleh BCA, saya berhasil membeli 2 barang "mewah" yg saya inginkan tadi pada awal dan pertengahan tahun 2011. Saya tidak akan pernah lupa betapa senangnya saya saat itu, hampir teriak saat kedua barang tersebut sudah di tangan, dan ortu sampai ingin menangis karena bangga setengah mati :')

Ke depannya saya memiliki target lain. Dengan memanfaatkan berbagai produk perbankan dari BCA, saya ingin mulai menyusun rencana masa depan saya. Saya memanfaatkan deposito BCA untuk menyimpan dana dengan bunga yang sangat kompetitif. Sebagian hasil dari bisnis online tersebut saya sisihkan untuk tabungan berjangka tersebut. Dan impian saya adalah memiliki sebuah bisnis yang mapan, sebuah rumah cantik yang asri, keluarga yang harmonis dan bahagia, dan mencapai kebebasan finansial sebelum usia 30 tahun. It is a great dream in my young age, isnt it? But, why not? I know I can do that with my skill and BCA :)

Salam sukses!

Best rgds,

Minggu, 13 Mei 2012

1st Anniversary #110512

Happy Anniversary, Love..
You are my No. 1!


 Uda 2 hari berlalu, tapi masi kerasa senengnyaaaa..
Ndak nyangkaa..hydra datang sambil bawa cake..senaang dan pangen nangis..huhu



Habis ituu seharian lanjut jalan maem, ke dokter gigi, trus ngemall.
Di mall tiba2 hydra mbeliin boneka PAUS! Kyaaaaa~ *semaput*
Boneka ini buat gantungan di mobil sebenernya, tapi nanti kalo ditaruh mobil jadi ga kerawat. Buat peluk2 aja :)



Hydra ngasi nama paus ini : Pai --"

Hyd hydra, yuk terus buat yg baik2 yaa..
Sayang kamu :*

Jumat, 04 Mei 2012

watashi wa rira desu, yoroshiku!

Jadi gini. Hal ini terlintas di otak waktu aku tiba2 nonton koleksi serial dorama lama2. Dorama sendiri adalah sebutan kata "drama" oleh lidah Jepang yg ngga bisa melafalkan 2 konsonan yg berurutan. Ditulisnya pake katakana. Dan dilafalkan jadi gitu. Do-ra-ma. Jadi kalo aku nyebut nama pacalku pake lidah Jepang, jadinya Hi-do-ra. The explorer? :D

Yak. Jadi inget masa2 gila nonton dorama dan mati2an belajar bhs Jepang. Les privat dan les di UPPT Bahasa UB. Mantep. Dulu sampe bisa bikin cerita singkat ttg kegiatan sehari2. Beli kamus dan ngapalin kata2+tulisannya minimal 10 kata per hari. Sok2an nonton dorama tanpa text. Gaya2an ngajarin temen2 di Lab Mektan setiap hari mulai jam 4 sore sampe maghrib. Ngajarinnya pake papan tulis lengkap dgn gambar2 peraga. Gayaku kayak yg pinter sejagad, aslinya masih level 1 di les2an. Hahaha..

Etapi..belajar bhs Jepang itu menyenangkan. Dan menantang. Berikut beberapa alasan aku belajar bhs Jepang :
1. Suka banget sm dorama. Tapi entah kenapa ga begitu ngurus siapa yg main. Ganteng atau jelek, yg penting ceritanya. 
2. Jenis hurufnya ada 3. Menantang beut!
3. Intonasinya rata2 halus dan masih bisa diterima kuping. Beda sm korea yg di akhir kalimat sering terdengar meninggi atau kelewat datar jadinya kedengaran sinis. Atau cina, kedengeran rame.
4. Pengen ke Jepang. Yeah! Someday aku harus ke Jepang. HARUS buat rekreasi. Kalo misal sekolah di sana belum terhitung "memenuhi impian". Hahaha..

Sekarang sih uda banyak yg lupa. Ga dipake tiap hari juga, soalnya ga punya lawan bicaranya. Eman ya? :(