Rabu, 18 Juli 2012

Puasa bentar lagi puasaaa

Dulu........duluuu sekali. Bertahun-tahun yang lalu, belasan tahun yang lalu. Setiap puasa bayangan yang muncul pertama kali adalah sahur dan buka puasa bersama mama dan bapak. Mama memasak, bapak membangunkanku. Trus kita makan bersama-sama, dilanjutkan solat berjamaah. Setelah bapak kembali kepada-Nya, meja makan tampak sepi hanya diisi oleh aku dan mama. Dan sekarang, saat mama terpisah jauh, hanya ada aku. Di meja makan? Nope. Di kamar. Makan di kamar seperti anak kos. Merana? Iya.

Sekarang.........sendirian. Isi rumah ini lebih mirip kayak rumah kos. Penghuninya individualis. Betapa pun kerasnya aku berusaha berbaur dan berbaikbaik, rumah ini bukan 'keluargaku'. Hari-hari biasa aja udah penuh kerja keras untuk bertahan, apalagi di bulan puasa nanti. Makanya aku udah ambil ancang-ancang buat mencari kesibukan sebanyak mungkin. Salah satunya membenamkan diri di acara bazar nanti. Satu bulan. Sounds good. Kalo bisa nginep di unit-nya, aku pasti milih nginep.

Ini akan terus berlanjut, dan puncaknya pada hari lebaran. Entah tanteku yang mana yang mau menampungku (lagi, seperti tahun-tahun sebelumnya). Setelah solat Ied, hati rasanya hampa melihat pemandangan keluarga tanteku saling sungkem dengan anak-anaknya. Baru kemudian aku. Aku. Aku akan selalu menjadi yang terakhir. Dan selama menunggu giliran, aku akan berdiri sendirian agak jauh dari mereka dengan status 'crying-able' yang bisa aktif setiap saat. Aku ngga mau jadi penyusup di tengah kehangatan keluarga. Jadi, aku akan selalu menjadi outsider. Nggak, ngga papa kok. Ini udah kulakukan bertahun-tahun, hampir menjadi hobi.

Jadi,
berbahagialah kamu yang bisa melewati bulan Ramadhan dengan keluarga. sendiri itu ngga enak. percayao. aku ngga bohong :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar